Geraktari kreasi adalah dasar untuk mengeksplorasi berbagai macam teknik gerak yang dapat dirangkai menjadi sebuah tarian. Penguasaan gerak tertentu secara sekaligus menjadi tolok ukur akan nilai keindahannya. Secara garis besar, tari kreasi dibedakan menjadi dua golongan, yaitu tari kreasi tradisi dan tari kreasi nontradisi. Koreografidan teknik gerak tari kreasi dilakukan dengan.. - 19584923 Rikasnrt Rikasnrt 18.11.2018 Seni Sekolah Menengah Pertama terjawab 1. Koreografi dan teknik gerak tari kreasi dilakukan dengan.. a. Menyesuaikan tema b. Menyesuaikan keadaan c. Terikat pada aturan d. Terikat pada adat istiadat 2. Berikut ini prinsip penyajian tari Susunantari kreasi tidak terikat pada pola gerak dan aturan yang baku. Koreografi dan teknik gerak tari kreasi dapat menyesuaikan pada keadaan yang saat ini sedang tren. Selain itu, kita juga dapat mengambil inspirasi dari berbagai tari tradisi atau tari kreasi lain yang telah dikembangkan. Berikut adalah beberapa di antaranya. 1. Tari Gegot Konsepkoreografi tari Blakasuta yang telah dirumuskan oleh koreografer dibagi menjadi 4 adegan, yaitu; (1) Adegan Pertemuan, (2) Adegan Kasmaran, (3) Adegan Kasih, dan (4) Adegan Bertengkar. 1. Adegan pertemuan menggambarkan seorang laki-laki bertemu dengan perempuan dan selanjutnya berkenalan dan menjalin kasih. 2. Sepertijenis tari lainnya, tari kreasi juga memiliki beberapa prosedur atau langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pembuatannya. Setiap prosedur dalam pembuatan tari kreasi akan dijelaskan secara lebih lengkap di bawah ini. 1. Tahapan Eksplorasi Tahapan pertama dalam pembuatan tari kreasi adalah tahapan eksplorasi. Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. Unduh PDF Unduh PDF Siapa bilang membuat koreografi tari adalah pekerjaan yang mudah? Pada dasarnya, membuat koreografi tari membutuhkan kreativitas, kesabaran, dan kerja keras yang tiada habisnya! Seorang koreograf tidak akan mampu menciptakan gerakan tari yang sempurna jika tidak membiarkan musik menginspirasinya. Jika ingin menjadi seorang koreograf yang hebat, pastikan Anda tidak hanya membuat gerakan yang berkualitas, tetapi juga memercayai kemampuan diri dan seluruh penari yang terlibat di dalam pertunjukan; yang terpenting, bersenang-senanglah! 1 Luangkan waktu untuk memikirkan konsep gerakan. Apakah ada pesan, nuansa, atau emosi tertentu yang ingin Anda tampilkan melalui tarian tersebut? Catat seluruh ide yang muncul di atas selembar kertas atau aplikasi ponsel. Jadikan catatan tersebut sebagai acuan dan inspirasi Anda dalam membuat koreografi.[1] Cari inspirasi dari penampilan penari lain. Luangkan waktu untuk menonton orang-orang yang menari di jalanan, video YouTube, atau pertunjukan tari lainnya. Tonton pula video-video pertunjukan musikal klasik dan modern untuk memperkaya ide Anda. 2Pertimbangkan lokasi dan konsep pertunjukan, serta calon audiensi Anda. Pastikan koreografi yang Anda buat relevan untuk calon audiensi Anda. Siapa orang-orang yang nantinya akan menonton pertunjukan tersebut? Tarian seperti apa yang ingin mereka lihat? Sebagai koreograf, Anda juga perlu memahami lokasi dan konsep pertunjukan sebelum membuat koreografi. Apakah para penari akan tampil di atas panggung atau di luar ruangan? Apakah koreografi yang Anda buat akan ditampilkan di sebuah pertunjukan resital atau di tengah-tengah pertunjukan basket sekolah? Jawaban dari segala pertanyaan tersebut adalah panduan bagi Anda dalam membuat koreografi. 3 Pilih jenis tarian yang akan ditampilkan. Dari segala pilihan yang terbentang di depan mata, pastikan Anda memilih jenis tarian yang paling sesuai dengan kemampuan Anda dan karakter para penari Anda. Jika berani, Anda juga boleh memadukan beberapa jenis tarian di dalam satu koreografi tari. Pilih jenis tarian yang menyenangkan dan nyaman untuk ditarikan oleh para penari Anda. 4 Pilih lagu yang sesuai. Memilih lagu untuk dijadikan latar pertunjukan tari adalah salah satu bagian penting dalam proses membuat koreografi. Misalnya, Anda bisa memilih musik klasik untuk mengiringi pertunjukan tari balet, atau musik modern dengan ritme yang lebih cepat mengiringi pertunjukan tari hiphop. Lagu yang Anda pilih juga harus bisa memacu kreativitas, memotivasi Anda atau para penari untuk bergerak, dan menarik perhatian audiensi.[2] Jangan takut memilih lagu yang kurang lazim. Terkadang, Anda harus berani mengambil risiko untuk menampilkan pertunjukan yang istimewa dan tak terlupakan. Cobalah mendengarkan lagu-lagu baru atau musik yang diusung oleh penyanyi dari negara berbeda. Setelah memilih satu lagu, cobalah menonton variasi tarian yang diiringi oleh lagu tersebut. Biasanya, video-video semacam ini bisa Anda akses dengan mudah di YouTube. Tonton koreografi kelompok penari lain untuk menambah inspirasi koreografi tari Anda. Namun ingat, jangan pernah meniru koreografi yang sudah ada jika ingin menampilkan tarian yang orisinal! 5 Tentukan jumlah penari yang dibutuhkan. Apakah Anda ingin menampilkan pertunjukan tari tunggal atau duet? Atau apakah koreografi tari yang Anda buat justru lebih cocok ditarikan oleh sekelompok orang? Tentukan jumlah penari yang dibutuhkan agar pesan yang tersirat dalam koreografi Anda dapat tersampaikan secara lebih akurat. Bersikaplah fleksibel! Jika para penari Anda adalah sukarelawan, kemungkinan besar jumlahnya tidak akan sebanyak yang Anda harapkan. Iklan 1 Dengarkan lagu yang Anda pilih berkali-kali. Memahami lagu secara menyeluruh adalah bagian penting dalam proses membuat koreografi tari. Dengarkan lagu tersebut berkali-kali, berfokuslah pada berbagai aspek yang berbeda, dan berusahalah meresapi ritme serta harmonisasinya. Biarkan musik tersebut menginspirasi koreografi tari Anda! Dengarkan lagu tersebut saat Anda sedang berkendara dari dan menuju kantor. Dengarkan pula lagu tersebut saat Anda sedang berolahraga. Cobalah memperlambat ritmenya. Manfaatkan kecanggihan aplikasi atau perangkat lunak lainnya untuk memperlambat ritme lagu yang Anda dengarkan; melakukannya akan memudahkan Anda membuat gerakan tari secara lebih mendetail. Saat mendengarkannya, Anda mungkin juga perlu memperlambat gerakan tubuh terlebih dahulu. 2Pahami setiap bagian lagu. Setelah mendengarkan lagunya berkali-kali, mulailah menganalisisnya. Bagi lagu tersebut ke dalam beberapa bagian; beri nama untuk setiap bagian dan pahami perulangannya. Analisis pula nuansa, emosi, energi, dan ritme yang terkandung di dalam setiap bagian lagu. 3 Pahami genrenya. Akrabkan diri Anda dengan genre lagu dan tarian yang sudah dipilih. Sebelum membuat koreografi, pastikan Anda sudah terlebih dahulu mengetahui aturan dasar dalam menari termasuk gerakan-gerakan paling mendasar dalam tarian yang paling sederhana. Pastikan pula seluruh gerakan yang Anda buat tidak hanya sesuai dengan genre tarian, tetapi juga cocok dengan ritme dan nuansa lagunya. Manfaatkan kiat-kiat di bawah ini sebagai panduan untuk membuat koreografi tari Pelajari koreografi tari dari genre yang sama. Cari video Youtube mengenai tarian hip-hop, tango, atau jenis tarian lain yang sesuai dengan genre tarian Anda. Anda bahkan bisa menonton pertunjukan penari lokal di wilayah tempat tinggal Anda. Jika ingin memperkaya konsep tarian, Anda bahkan bisa memadukan gerakan tari dari berbagai genre yang berbeda! Iklan 1 Bergeraklah. Cobalah bergerak dalam ritme, langkah, dan pola yang berbeda. Jangan takut bereksperimen dengan tarian Anda; dengan kata lain, cobalah mengombinasikan aneka gerakan dan ritme hingga membentuk berbagai pola tarian yang berbeda. Setelah itu, cobalah memasukkan gerakan-gerakan tersebut ke setiap bagian dalam lagu yang sudah dipilih. Agar tidak melupakan kombinasi gerakan yang sudah dibuat, jangan lupa merekam diri Anda saat sedang berlatih dan jadikan rekaman tersebut sebagai panduan pada latihan selanjutnya.[3] Jika gerakan yang dibuat terasa cocok dan layak digunakan, jangan lupa memberinya nama yang mudah diingat. Jangan takut mencoba berbagai gerakan baru, unik, atau bahkan tidak lazim untuk ditarikan. Keunikan itulah yang membuat koreografi Anda terasa lebih spesial! Sesuaikan koreografi tari dengan lagunya. Padukan koreografi yang Anda buat dengan karakter dan pesan yang terkandung dalam lagu yang dipilih. 2Buat kelompok-kelompok tarian. Padukan langkah, gerakan, dan ritme menjadi sebuah kelompok tarian; sesuaikan kelompok tarian tersebut dengan bagian-bagian spesifik dalam lagu yang dipilih. Interpretasikan musik yang mengiringi tarian dengan gerakan dan ekspresi wajah yang sesuai; pastikan pula setiap kelompok tarian mengusung tema atau karakter yang utuh dan koheren.[4] 3Buat gerakan untuk menghubungkan setiap bagian dalam koreografi Anda. Setelah membuat koreografi untuk masing-masing bagian secara terpisah, cobalah membuat gerakan transisinya. Ingat, gerakan yang Anda buat harus mampu menghubungkan setiap kelompok tarian secara halus dan alamiah; dengan kata lain, jangan membuat gerakan transisi yang berisiko merusak keindahan tarian. Meski gerakan transisi bukanlah fokus utama dalam korerografi Anda, pastikan Anda juga tidak membuat gerakan yang membosankan atau monoton. Jangan takut berkreasi! 4 Tentukan properti, kostum, dan efek suara yang dibutuhkan untuk membuat pertunjukan terasa semakin berwarna. Tentukan sedari awal apakah para penari perlu menggunakan properti untuk menyempurnakan koreografi; tentukan pula apakah mereka perlu menggunakan kostum tertentu. Misalnya, rok dengan bagian bawah yang lebar cocok digunakan untuk koreografi yang melibatkan gerakan berputar. Anda juga bisa menggunakan berbagai efek suara seperti berteriak, menjentikkan jari, bernyanyi, atau mengentakkan kaki di lantai agar koreografi yang ditampilkan terlihat lebih menarik; pastikan pula penggunaan efek-efek tersebut konsisten tetapi tidak berlebihan.[5] Pilih properti dan kostum yang tidak berlebihan dan sesuai dengan karakter tarian. Ingat, properti dan kostum yang dipilih tidak boleh merusak fokus audiensi saat menonton pertunjukan Anda. 5Catat koreografi yang Anda buat secara mendetail. Sebelum melatih gerakan, catat seluruh koreografi yang sudah dibuat secara mendetail dengan gaya bahasa Anda sendiri. Catat pula gerakan-gerakan rumit yang sepertinya perlu Anda jelaskan dan demonstrasikan secara lebih mendetail. Persiapkan segala sesuatunya sebaik mungkin.[6] Iklan 1 Berlatihlah! Ingat, usaha tidak akan mengkhianati hasil. Dengan kata lain, pastikan Anda melatih koreografi yang sudah dibuat secara rutin. Bersabarlah selama proses latihan berlangsung dan jaga kepositifan Anda. Pastikan Anda juga selalu bersikap fleksibel dan membuka diri terhadap perubahan; jangan takut menerima kritik dan saran dari orang lain termasuk dari penari-penari Anda.[7] Latih koreografi dengan tempo yang lambat terlebih dahulu. Saat para penari mulai merasa nyaman dan terbiasa, tingkatkan temponya secara bertahap. Berlatihlah dengan antusias! Dengan demikian, gerakan-gerakan yang ditampilkan akan terasa lebih natural pada pertunjukan yang sebenarnya. Pastikan Anda dan para penari melakukan pemanasan sebelum melakukan geladi kotor. 2Lakukan geladi kotor. Latih koreografi tari tersebut di atas panggung atau tempat lain yang nantinya akan menjadi lokasi pertunjukan Anda. Tentukan cara penari masuk ke – dan keluar dari – panggung, tentukan posisi penari di atas panggung, dan lakukan perubahan jika diperlukan. Pada proses ini, pastikan Anda duduk di bangku audiensi dan menonton mereka dari kejauhan; pastikan pula tidak ada penari yang terhalang oleh properti atau tata letak gedung. Jangan lupa merekam jalannya proses geladi kotor, ya! 3 Perbaiki koreografi Anda. Setelah menonton rekaman geladi kotor, perbaiki koreografi Anda. Sempurnakan setiap bagian dan gerakan transisinya, catat bagian-bagian yang perlu diperbaiki oleh penari, analisis pula emosi yang disampaikan oleh para penari. Sampaikan penilaian Anda kepada para penari dan lakukan berbagai perubahan yang diperlukan. Jangan membuat terlalu banyak perubahan pada koreografi yang sudah dibuat. Kebiasaan tersebut dapat membuat penari-penari Anda merasa frustrasi; akibatnya, performa mereka pun tidak akan maksimal. Pastikan Anda hanya membuat perubahan-perubahan yang benar-benar penting! Iklan Untuk memudahkan Anda atau rekan-rekan Anda mengingat gerakan, cobalah berhitung dari 1-8 untuk setiap kelompok gerakan. Berkreasilah. Sesuaikan gerakan tari dengan karakter dan kepribadian Anda. Jangan hanya menari; berceritalah melalui tarian Anda! Tidak ada yang mampu menari dengan sempurna dalam waktu satu hari. Bersabarlah dan berlatihlah setiap hari; niscaya seiring berjalannya waktu, penampilan Anda pun akan semakin sempurna. Jika Andalah yang akan menampilkan tarian tersebut, cobalah meminta pendapat orang lain untuk memperkaya ide gerakan Anda. Jangan panik! Tetaplah relaks dan bergeraklah mengikuti lagu; bagian terpenting dari menghasilkan tarian yang berkualitas adalah bersenang-senang! Saat sedang menari, rasakan emosi lagu yang melatari tarian. Ingat, tidak semua gerakan harus dibuat rumit. Percayalah, koreografi tari justru akan terasa semakin indah jika Anda menyelipkan beberapa gerakan sederhana di dalamnya. Jangan memaksa para penari Anda untuk menari dengan cara yang sama. Percayalah, fleksibilitas penari adalah salah satu unsur yang membuat sebuah gerakan tari terlihat menarik; biarkan mereka mengekspresikan gerakan yang Anda buat dengan cara mereka sendiri. Jangan memaksa orang lain untuk melakukan atau menampilkan gerakan tari yang membuat mereka tidak yakin atau percaya diri. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda? Halo semua! Selamat datang di materi Seni Budaya kelas 11 bab 11. Bagaimana pelajaran kemarin? Semoga selalu baik dan tetap pertahankan prestasimu untuk ke depannya ya guys. Nah, di materi bab 11 kali ini, penulis akan membagikan rangkuman berjudul Menerapkan Gerat Tari Kreasi. Mulai dari fungsi, teknik, jenis, sampai nilai estetis. Yuk, langsung simak ulasannya di bawah ini. Bab 11Menerapkan Gerak Tari Kreasi Fungsi Tari di Indonesia Ada banyak fungsi tari di Indonesia. Sebagai upacara, hiburan pribadi, dan penyajian estetis. Tari yang berfungsi sebagai upacara apabila memiliki ciri seperti dipertunjukan pada waktu terpilih, tempat terpilih, penari terpilih, dan disertai sesajian. 1. Tari dengan Fungsi Keagamaan Semua tari yang digunakan untuk acara keagamaan memiliki fungsi upacara. Contoh tari yang berfungsi sebagai upacara yaitu Tari Hudoq dari Kalimantan pada upacara kematian, seperti gambar di bawah ini. 2. Tari dengan Fungsi Hiburan Pribadi Tari yang berfungsi sebagai hiburan pribadi memiliki ciri gerak yang spontan. Dilakukan untuk kesenangan sendiri atau kegembiraan sesaat. Seperti halnya orang yang sedang ramai-ramai menari diiringi musik dangdut merupakan tari yang berfungsi sebagai hiburan pribadi. Contoh lainnya yaitu tari tayub di Blora, seperti gambar berikut 3. Tari dengan Fungsi Penyajian Estetis Tari yang berfungsi sebagai penyajian estetis adalah tari yang disiapkan untuk dipertunjukan. Cara penari agar terlihat kompak, serempak, hafal gerakan, sesuai dengan iringannya dan terlihat indah yaitu latihan yang intens dengan sesama penari dan juga menyesuaikannya dengan musik pengiringnya. Contoh tari yang berfungsi sebagai penyajian estetis yaitu tari piring dari Sumatera, seperti gambar berikut Bentuk dan Jenis Tari 1. Tari Rakyat Berkembang di lingkungan masyarakat lokal, tumbuh dan berkembang secara turun temurun. 2. Tari Klasik Berkembang di keraton, memiliki pakem-pakem tertentu dan nilai-nilai estetis yang tinggi. 3. Tari Kreasi Baru Dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman, tetapi pada dasarnya tidak menghilangkan nilai-nilai tradisi itu sendiri. Tari kreasi baru ada 2 yaitu a. Tari kreasi berpolakan tradisi Tari kreasi yang dilandasi oleh kaidah tari tradisi, dalam hal koreografi, musik, tata busana, rias, dan tata teknik pentasnya. Ada sedikit pengembangan yang dilakukan, tetapi tidak menghilangkan unsur utama dari tradisi. b. Tari kreasi non tradisi Tari yang melepaskan diri dari pola-pola tradisi, dalam hal koreografi, musik, rias dan busana, dan tata teknik pentasnya. Unsur-unsur di Dalam Tari Estetis atau estetika adalah nilai keindahan yang terdapat dalam karya seni. Seni tari sebagai bagian dari seni memiliki nilai estetis sebagai kriteria untuk menilai keindahan gerak, yaitu wiraga, wirama, dan wirasa. Wiraga digunakan untuk menilai kompetensi menari, meliputi keterampilan menari, hafal terhadap gerakan, ketuntasan gerak, dan keindahan gerak. Wirama untuk menilai Kesesuaian dan keserasian gerak dengan irama iringan, kesesuaian dan keserasian gerak dengan tempo. Wirasa untuk menilai kesesuaian gerak dengan tema tari yang terlihat dalam cara kamu memberikan penjiwaan terhadap tari. Yang bisa amati dalam mengidentifikasi tari, yang pertama terlihat adalah gerak, selanjutnya busananya, kemudian mendengar iringannya. Dengan memperhatikan ciri khas gerak dan ciri khas iringannya, akan mengantarkan pemahaman kepada ciri tari etnis tertentu. Identifikasi Tari 1. Tari Trunajaya dari Bali Wiraga Sikap tangan dan lengan dengan ruang yang terbuka lebar. Posisi badan cenderung condong disertai ekspresi mata yang lincah diiringi wirama yang dinamis dan wirasa yang energik. Dalam tari Bali, penilaian wiraga, wirama, dan wirasa memiliki identitas khusus yang tertuang dalam istilah a. Agem sikap badan, tangan, dan kaki yang harus Tandang cara berpindah Tangkep eskpresi mimik wajah yang memberikan penguatan pada penjiwaan tari. 2. Tari Arjuna dari Jawa Wiraga sikap kaki dan tangan dengan ruang yang sedang. Wirama iringan tari gending tempo sedang berirama mengalun. Wirasa tenang. 3. Tari Gatotkaca dari Jawa Wiraga sikap kaki dan tangan dengan ruang yang luas. Wirama iringan gending dalam tempo sedang. Wirasa ditarikan dengan gagah. Dalam tari Jawa, wiraga harus sesuai dengan karakter tokoh tari yang ditampilkan. Ruang dan tenaga menjadi tuntutan dalam memerankan tokoh yang memiliki karakter. Ruang gerak sempit untuk karakter halus. Ruang gerak luas untuk karakter gagah. Keseluruhan wiraga, wirama, dan wirasa yang tersusun memberikan kesan seimbang, tenang, dan mengalun. 4. Tari Zapin dari Sumatera Wiraga geraknya ringan melayang. Wirama pergerakan kaki cepat mengikuti rentak pukulan gendang. Wirasa dinamis. 5. Tari Melayu Ciri khas gerak tari Melayu yaitu wiraga penari yang bergerak melayang ringan seperti berselancar meniti aliran air, kadang meloncat ringan seperti riak gelombang yang memecah membentur karang-karang kecil. Wirama berkembang dari tempo yang perlahan, merambat cepat, dan mencapai klimaks kecepatan dibagian akhir. Wirasa tari ditampilkan dalam keriangan. Nilai etis tari Melayu selaras dengan konsep budaya Melayu yang terekam dalam folklore Minang alam takambang jadi guru, adat basandi sara, sara basandi kitabullah artinya alam yang berkembang menjadi guru, adat yang bersendi pada hukum, hukum yang bersendi pada kitab ALLAH. Budaya Melayu identik dengan Islami, yang tampak pada busana para penari yang selalu menutup tubuh. Tari Rwa Bhineda Dalam nilai etis tari Bali, terdapat Rwa Bhineda atau dua yang berbeda, yaitu dua kekuatan yang selalu bersaing di dunia. Manusia berada di tengah dua kekuatan besar tersebut. Manusia selalu dituntut dinamis dalam menghadapi dan mengantisipasi dua kekuatan yang berbeda dan bertentangan. Konsep budaya rwa bhineda tercermin dalam nilai estetis tari Bali yang selalu dinamis dan energik dalam gerak yang cenderung tidak seimbang. Musik Iringan Tari Musik Iringan tari ada 2 yaitu musik Internal dan Eksternal. Musik internal adalah musik atau bunyi-bunyian yang berasal dari anggota tubuh seperti tepukan tangan atau tepukan ke anggota tubuh, jentikan jari, dan hentakan kaki ke tanah. Contoh seperti Tari Saman Aceh atau Kecak Bali. Musik eksternal adalah bunyi-bunyian atau suara yang berasal dari alat musik atau instrumen, yaitu gamelan, keyboard, kendang, angklung, dsb. Contoh Tari Kandagan Jabar, Gandrung Banyuwangi. Iringan tari berfungsi sebagai Iringan penyajian tari Menambah semarak dan dinamisnya tari Mengatur dan memberi tanda efektif gerak tari Pengendali dan pemberi tanda perubahan bentuk gerak Penuntun dan pemberi tanda awal dan akhir tari Daftar PustakaBangun, S. C., dkk. 2017. Seni Budaya SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 1. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. This post was last modified on Oktober 10, 2021 642 pm Teknik berkarya tari kreasi salah satunya adalah teknik kepala. Foto kreasi merupakan tarian klasik yang diaransemen dan dikembangkan sesuai perkembangan zaman. Walaupun berpatok kepada zaman, tari kreasi tetap mempertahankan nilai-nilai yang terkandung di tari kreasi, yaitu tari kupu-kupu, tari gembira, tari merak, tari roro ngigel, tari jaipong, tari manipuren, dan lain-lain. Tari kreasi tidak menerapkan standar tari yang baku karena dirancang berdasarkan kreasi penata tari. Konsepnya juga disesuaikan pada situasi dengan tetap menjaga nilai Tari KreasiHingga saat ini tari kreasi terus berkembang dengan variasi iringan musik, sehingga muncul istilah tari modern. Mengutip buku Siswa Seni Budaya SMA/MA Kelas 10 2021 oleh Gramedia Pustaka Utama, secara garis besar tari kreasi dibagi menjadi dua golongan, yaituIllustrasi tari kreasi berpolakan tradisi. Foto kreasi berpolakan tradisi, yaitu tari kreasi yang garapannya dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi. Baik dengan koreografi, musik, rias, dan busana, maupun tata teknik kreasi nontradisi, yaitu tari kreasi yang gerakannya melepaskan diri dari pola-pola tradisi. Baik dalam hal koreografi, musik, rias, dan busana, maupun tata teknik pentasnya. Tarian ini disebut dengan tari Berkarya Tari KreasiMemahami teknik berkarya dari tari kreasi adalah dasar untuk mengeksplorasi berbagai teknik gerak. Seluruhnya kemudian bisa dirangkai menjadi sebuah tarian. Setiap tarian di Indonesia mempunyai teknik tari yang gerak dan prosesnya bisa saja sama, tetapi penyebutannya berbeda-beda. Atau bisa juga teknik dan prosesnya sama, tetapi istilahnya pun sama. Mengutip buku Seni Budaya Kelas XI Semester 1 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut teknik berkarya seni kreasiTeknik kepala merupakan kegiatan menundukkan kepala. Lalu, menggerakkan dan membayangkan diri membuat angka delapan dengan dahi. Bayangkan juga diri sendiri menggerakkan dagu dengan arah seperti membuat angka badan menyerupai badan lurus ke depan, sedangkan tangan dan kaki terbuka lebar. Badan dapat digerakkan dan diputar ke kiri maupun ke diputar ke kanan badan menjadi serong kanan, sedangkan bila diputar ke kiri menjadi serong kiri. Gerak badan juga dapat dilakukan ke atas dan ke bawah. Contoh gerak badan yang berputar 180 derajat, yakni tari Topeng Cirebon gaya Losari atau disebut tangan dilakukan dengan membuka telapak tangan ke depan. Dalam bahasa Sunda teknik ini disebut dengan gerak lontang kembar. Kemudian, pergelangan dan tangan menyilang dengan jari-jari menghadap ke bawah. Gerakan ini disebut tumpang sali dalam istilah bahasa kaki adalah teknik dengan cara membuka kedua kaki secara lebar ke depan berat badan. Teknik ini dinamakan adeg-adeg dalam bahasa Sunda, sedangkan dalam bahasa Jawa disebut tanjak. Lalu kaki kanan diangkat ke atas setinggi betis, sehingga tumpuan badan berada di kaki kiri. Download Free DOCXDownload Free PDFKoreografi Tari Kreasi Bala AnjaniKoreografi Tari Kreasi Bala AnjaniKoreografi Tari Kreasi Bala AnjaniKoreografi Tari Kreasi Bala AnjaniRaihan Aditya Prosedur merangkai gerak tari kreasi. Foto PixabayTerdapat empat tahapan yang dapat dilakukan untuk menciptakan gerak tari kreasi dalam seni tari. Seperti yang telah diketahui, tari adalah seni menggerakkan tubuh secara berirama dan biasanya diiringi dengan termasuk ke dalam produk budaya suatu masyarakat. Menurut buku Seni Budaya yang ditulis Sem Cornelyoes Bangun dkk., dalam karya tari akan tercermin budaya masyarakat seniman mereka cipta tarian karena terdapat stimulus dari lingkungan sekitarnya. Kondisi tersebut mendorong mereka untuk meniru gerak-gerak alami dan mengolahnya menjadi sebuah mengetahui prosedur merangkai gerak tari kreasi, ada baiknya untuk mengenali teknik dasar pada gerak tari berikut ini terlebih Dasar Gerak TariUntuk merangkai sebuah tarian, para seniman memerlukan pemahaman dan pengalaman yang mumpuni mengenai teknik gerak pada buku yang ditulis Sem Cornelyoes Bangun dkk., teknik gerak dasar tarian terdiri dari gerak kepala, gerak badan, gerak tangan, dan gerak kaki. Seluruh teknik itu nantinya dapat dikembangkan dan diterapkan menjadi sebuah kesatuan tarian yang teknik gerak kepala antara lain gerak kepala gedheg Jawa, godeg Sunda, dan gerak kepala gilek Sunda.Setiap tarian di Indonesia setidaknya menggunakan arah hadap badan yang bervariasi. Gerak ngelier pada tari Topeng Cirebon Gaya Losari merupakan salah satu contoh gerak badan yang berputar 180 banyak contoh gerakkan tari dengan tangan, antara lain gerak lontang kembar Sunda, gerak tumpang tali Sunda, dan contoh gerak kaki pada tarian, misalnya, adeg-adeg Sunda, tanjak Jawa, gerak engke gigir Sunda, gerak tanjak kanan-kiri untuk tari putri Jawa, dan merangkai gerak tari kreasi. Foto PixabayProsedur Merangkai Gerak Tari KreasiMenyadur buku yang ditulis Sem Cornelyoes Bangun dkk., berikut adalah beberapa langkah dalam merangkai gerak tari kreasiLangkah pertama adalah eksplorasi, yaitu pengalaman melakukan penjajakan gerak untuk menghasilkan teknik gerak. Pada tahap ini penari bisa berimajinasi dan menafsirkan gerak terhadap apa yang telah dilihat dan juga dapat bebas bergerak mengikuti kata hati, imajinasi atau daya khayal, dan menafsirkannya ke dalam bentuk langkah improvisasi, yaitu pengalaman untuk mencoba atau mencari kemungkinan teknik gerak yang telah diperoleh pada langkah eksplorasi secara spontan. Dari setiap teknik gerak yang dihasilkan pada waktu eksplorasi, selanjutnya dikembangkan berdasarkan aspek tenaga, ruang, dan waktu sehingga menghasilkan teknik gerak yang sangat evaluasi, yaitu pengalaman untuk menilai dan menyeleksi teknik gerak yang telah dihasilkan pada tahap kegiatan ini, penari mulai menyeleksi dengan cara membuat teknik gerak yang tidak sesuai dan memilih teknik gerak yang sesuai dengan gagasannya. Hasil inilah yang akan digarap pada tahap terakhir ini bertujuan untuk mencari gerak dan selanjutnya membentuk tari dari gerak yang ditemukan.

koreografi dan teknik gerak tari kreasi dilakukan dengan