Fosilkuda termasuk cukup lengkap, karena kuda hidup berkelompok dalam jumlah yang cukup besar, sehingga meninggalkan sejumlah besar fosil dari zaman ke zaman. Hyracotherium telah ada sekitar 52 juta tahun lalu dan telah tinggal di benua Amerika Utara. Hewan ini berukuran sebesar kancil atau anjing dan tingginya hanya sekitar 30 cm KudaLaut (Hippocampus spp) 2/28/2017. Kuda laut adalah jenis ikan yang hidup di laut dari genus Hippocampus dan familia syngnathidae. Hewan dengan ukuran yang bervariasi antara 16 mm sampai 35 cm ini dapat ditemukan di perairan tropis dan menengah di seluruh dunia. Kuda laut merupakan spesies satu-satunya spesies yang pejantannya dapat hamil. KOMPAScom- Para ahli berhasil mendeskripsikan fosil yang digali di Perancis sebagai nenek moyang mamalia.Fosil ini punya penampakan yang cukup aneh karena tampak seperti kadal gemuk dengan kepala yang sangat kecil. Bukan hanya itu saja, hewan dengan panjang mencapai 4 meter tersebut juga memiliki gaya hidup semiakuatik seperti kuda nil. 1 Memiliki postur tubuh yang besar 2. Berwana hitam 3. Memiliki bulu yanng lebat dan panjang di bagian kepala dan ekor. Kuda ini dikenal tangguh dan energik namun sekaligus jinak dan lembut. 10. Mustang Mustang adalah salah satu jenis kuda tangguh dari Amerika. Karena kebanyakan kuda ini hidup bebas di alam, maka dikenal juga dengan mustang si BAGIKAN Tikus Purba Terbesar di Dunia Ternyata Tak Sebesar yang Kita Kira. Foto: iStock. Jakarta -. Sebuah studi baru menemukan bahwa hewan pengerat purba, yang sebelumnya diperkirakan seukuran bison, nyatanya lebih mirip seukuran kuda poni modern. Hewan pengerat modern memiliki berbagai ukuran mulai dari tikus kerdil dengan berat kurang dari Vay Tiền Nhanh Ggads. ekosistem yang beragam seperti lautan, dataran, dan tundra beku, Amerika Utara adalah rumah bagi beberapa predator raksasa nan ganas. Akan tetapi, makhluk modern—seperti buaya, hiu putih besar, dan beruang kutub —akan terlihat sangat kecil bila ditempatkan di samping predator purba di benua itu. Jadi, apa predator terbesar yang pernah hidup di Amerika Utara? Untuk hewan berbulu, mamalia pemangsa terbesar di Amerika Utara kemungkinan besar adalah beruang berwajah pendek Arctodus simus, kata Ross MacPhee, kurator senior mamalia di American Museum of Natural History di New York City. Kadang-kadang disebut "beruang bulldog", makhluk yang sekarang sudah punah ini memiliki moncong pendek dan lebar yang khas. Tingginya sekitar 1,6 meter di bahu dan lebih dari 3,4 meter di kaki belakangnya yang kurus, demikian menurut peneliti University of Iowa Museum of Natural History. “Mungkin sulit bagi para ilmuwan untuk mengukur berat badan yang tepat dari spesies yang punah, karena mereka harus memperkirakan angka-angka itu menggunakan spesies yang ada sebagai tolak ukur,” kata MacPhee dilansir dari Live science. Namun, ahli paleontologi memperkirakan bahwa beruang berwajah pendek mungkin memiliki berat sekitar 700 kilogram. Beruang kutub modern Ursus maritimus berukuran tidak terlalu jauh—jantan terbesar berukuran sekitar 1,5 meter di bahu dan beratnya sekitar 600 kilogram, menurut Polar Bears International. Baca Juga Temuan Terbaru Tyrannosaurus rex Mengibaskan Ekornya Saat Berlari Livescience Tingginya dua belas kaki di pinggul dan sepanjang bus sekolah, T. rex menjulang di atas kebanyakan karnivora lainnya. Beruang berwajah pendek punah sekitar tahun yang lalu, sekitar akhir zaman es terakhir. Untuk menemukan predator darat yang lebih besar, kita harus melakukan perjalanan lebih jauh ke masa lalu. Dinosaurus predator Amerika Utara terbesar juga paling terkenal di benua itu Tyrannosaurus rex. Selama akhir periode Cretaceous, sekitar 100 juta hingga 66 juta tahun yang lalu, Amerika Utara adalah negeri monster. "Dinosaurus karnivora memiliki keragaman yang luar biasa di Amerika Utara di seluruh Mesozoikum 252 juta hingga 66 juta tahun yang lalu," Andrew Farke, direktur Museum Paleontologi Raymond M. Alf di Claremont, California, dilansir dari Live Science. Tetapi dengan tinggi hampir 3,5 meter di pinggul dan panjang hingga 12,3 meter, menurut spesimen T. rex seukuran bus sekolah yang hampir lengkap yang dikenal sebagai Stan, tiran rex yang menjulang di sebagian besar dari hewan-hewan karnivora sezamannya. Baca Juga Sisa-Sisa Molekul Organik Ditemukan di Inti Sel Dinosaurus Berbulu Acrocanthosaurus merupakan sepupu "hiu bergigi" dari tyrannosaurus dan anggota kelompok yang dikenal sebagai carcharodontosaurus. Panjangnya hampir menyamai T. rex tetapi beratnya lebih ringan dibanding T. rex. Acrocanthosaurus beratnya 6,8 ton sedangkan T. rex beratnya 7,8 ton, demikian menurut American Museum of Natural History. T. rex menggunakan semua itu untuk keuntungannya Dengan otot rahangnya yang kuat, ia dapat menghasilkan hingga 6 ton tekanan per gigitan—cukup untuk merobek baja seolah-olah selembar kertas, menurut sebuah studi dalam jurnal The Anatomical Record pada 2019. Satu-satunya dinosaurus yang hidup saat ini adalah burung, membuat dinosaurus terbesar yang masih hidup di Amerika Utara menjadi kondor California Gymnogyps californianus. Pada 3 meter dari ujung sayap ke ujung sayap, burung ini secara signifikan lebih kecil dari sepupu pemakan daging purba T. rex, tetapi tetap tangguh. Hewan ini memakan bangkai rusa, babi, sapi, singa laut dan bahkan paus, menurut Cornell Lab of Ornithology. Ketika membahas raksasa laut purba, reptil raksasa adalah pemenangnya. Ichthyosaurus adalah sekelompok reptil laut predator yang hidup selama era Mesozoikum, periode waktu yang sama dengan dinosaurus. Pada Akhir periode Trias, kira-kira 237 juta tahun yang lalu, seekor ichthyosaurus yang dikenal sebagai Shonisaurus sikanniensis mulai berenang di perairan yang sekarang disebut British Columbia, Kanada. Baca Juga Empat Dinosaurus Ditemukan di Montana, Salah Satunya Mirip Burung Unta LiveScience Shonisaurus sikanniensis memiliki panjang 65 kaki, tiga kali lebih panjang dari hiu putih terbesar. "S. sikanniensis dianggap sebagai reptil laut terbesar sepanjang masa," ujar Kenshu Shimada, seorang profesor paleobiologi di De Paul University di Chicago. “Ada beberapa perdebatan tentang Ichthyosaurus genus S. sikanniensis, Anggota kedua generasi yang besar, efisien dan cepat, meskipun spesies dari genus Shonisaurus memiliki dada barel dan moncong panjang dibandingkan Shastasaurus,” menurut Mark Witton dari University of Portsmouth paleontolog and paleoartist. Terlepas dari taksonomi, tidak ada keraguan bahwa S. sikanniensis benar-benar kolosal; dengan panjang 65 kaki 20 m yang menakjubkan dari moncong ke ekor, "dengan singkat sekitar tiga kali lebih besar dari hiu putih besar hidup terbesar yang diketahui," kata Shimada. Tapi ukuran tidak selalu sama dengan keganasan. Sebuah studi 2011 di jurnal PLOS One mengatakan bahwa S. sikanniensis mungkin telah menjadi pengumpan hisap, menyeruput mangsa bertubuh lunak seperti cumi-cumi dan belemnites cumi-cumi bercangkang. Masing-masing makhluk ini, bagaimanapun, akhirnya mati sebagai akibat dari pergolakan lingkungan. Seperti banyak predator yang sangat terspesialisasi, begitu mangsa mereka menjadi langka, mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan energi mereka. "Pada titik tertentu, lebih besar tidak lebih baik," kata MacPhee. Baca Juga Ulughbegsaurus uzbekistanensis, Meruntuhkan Kegarangan Tyranosaurus PROMOTED CONTENT Video Pilihan Kuda diyakini sebagai salah satu ternak paling berpengaruh sepanjang peradaban manusia. Selain menjadi hewan pekerja, kuda juga digunakan sebagai sumber pangan, transportasi dan berburu. Namun, fungsi terpenting kuda dalam catatan sejarah adalah sebagai kendaraan perang. Salah satu contoh fenomenal dari pemanfaatan kuda sebagai hewan tempur adalah pasukan kavaleri Kerajaan Mongol 1206-1368. Bermodalkan kuda padang rumput berpostur mungil, Jenghis Khan dan pasukannya mampu mendirikan imperium terbesar sepanjang masa yang wilayahnya terbentang luas mulai dari Eropa timur hingga Semenanjung Korea. Asal-usul kuda sebagai hewan ternak masih belum jelas hingga saat ini. Namun, sebagian ahli meyakini, nenek moyang kuda modern berasal dari Tarpan Equus ferus ferus, sejenis kuda liar yang dahulu tersebar luas di Eropa. Suku-suku Kazakhstan kuno yang hidup pada masa 3500 SM diduga menjadi masyarakat pertama yang menjinakkan kuda liar sebagai hewan peliharaan. Sebagai hasil adaptasi terhadap kondisi lingkungan, kuda dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kuda berdarah panas Hot blood dan kuda berdarah dingin Cold blood. Perlu diingat bahwa istilah ini tidak ada kaitannya dengan sistem regulasi suhu tubuh dalam ilmu Biologi Homoitherm-Poikilotherm. Kuda berdarah panas umumnya berbulu pendek, bertubuh ramping, sangat aktif, memiliki kecepatan, daya tahan dan daya jelajah yang tinggi. Hal ini terbentuk sebagai hasil adaptasi terhadap kondisi lingkungan yang berada di area terbuka, bersuhu panas dan kering. Sebaliknya kuda berdarah dingin hidup di hutan-hutan subtropis dan padang rumput bersalju. Untuk mempertahankan suhu tubuh, kuda di daerah ini memiliki postur tinggi besar, bertubuh kekar, berbulu tebal, panjang dan lebat. Kuda yang memiliki tetua dari golongan hot blood dan cold blood disebut kuda warm blood. Kuda ini umumnya mewarisi karakter dari kedua golongan kuda tersebut. Proses domestikasi dan budidaya selama ribuan tahun menghasilkan ratusan varietas ras kuda, yang dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Beberapa diantaranya, dikenal sebagai kuda-kuda terbaik, seperti yang akan diuraikan secara alfabetis, pada tulisan di bawah ini Akhal-Teke Akhal-Teke termasuk salah satu ras kuda tertua dan menjadi lambang nasional negara Turkmenistan. Jenis ini telah beradaptasi untuk hidup di gurun pasir Karakum yang luas. Kuda ini berukuran sedang dengan tinggi bahu antara 143-167 cm. Bentuk tubuh ramping, tipis, punggung memanjang. kaki jenjang dan perut kecil. Kepala lonjong, leher dan telinga panjang dengan rambut surai dan ekor jarang. Secara umum, bentuk dan postur kuda ini mirip Greyhound, anjing tercepat sejagat, andalan pemburu satwa liar. Sebagaimana ras kuda lainnya, Akhal-Teke memiliki banyak varian warna. Ciri khas yang menonjol dari kuda ini adalah bulu/rambut di sekujur tubuhnya yang berkilauan saat tertimpa cahaya matahari. Hal ini terlihat jelas pada kuda berwarna palomino atau buckskin. Kuda jenis ini dijuluki kuda emas Golden Horse dan didaulat sebagai kuda tercantik di dunia. Pada sudut yang tepat, bulu/rambut kuda Akhal-Teke mampu memantulkan sebagian cahaya matahari sehingga permukaan tubuhnya tidak mendapat paparan sinar matahari yang berlebihan. Bulu/rambut metalik ini dikendalikan oleh gen resesif penentu warna cream yang telah mengalami mutasi. Gambar 1. Akhal-Teke Lingkungan gurun Karakum yang ekstrim menyebabkan kuda Akhal-Teke memiliki sifat-sifat unggul. Kuda ini dikenal cerdas, memiliki kecepatan lari dan kemampuan melompat yang tinggi serta daya tahan endurance yang sangat baik. Akhal-Teke juga masih dapat bertahan hidup dengan suplai makanan dan air terbatas. Pada tahun 1935, satu rombongan berkuda Akhal-Teke dari Turkmenistan dlaporkan pernah melakukan perjalanan dari kota Ashgabat Turkmenistan menuju Moskow Rusia yang berjarak 2500 mil selama 84 hari. Salah satu rutenya melalui gurun pasir tanpa sumber air sepanjang 235 mil selama tiga hari. Perjalanan ini menunjukkan daya tahan kuda ini melalui medan perjalanan yang ekstrim. Berdasarkan sifat-sifat unggul yang dimiliki serta penampilannya yang indah, Akhal-Teke tercatat sebagai salah satu ras kuda dengan harga termahal di dunia. Bersama kuda Arab, Akhal-Teke kerap dikawinsilangkan dengan kuda lain membentuk banyak varietas kuda modern. Salah satu diantara turunannya adalah kuda balap Thoroughbred yang pertamakali dibudidayakan di Inggris. Saat ini, kuda Akhal-Teke banyak dilibatkan dalam berbagai ajang lomba olahraga berkuda, seperti halang rintang, tunggang serasi, pacuan kuda, trilomba eventing, cross country endurance dan lain-lain. 2. American Quarter American Quarter adalah kuda paling populer dan paling banyak dipelihara di Amerika Serikat. Kuda ini dikenal dengan kecepatan larinya yang sangat kencang saat menempuh lomba berjarak sekitar seperempat mil Quarter mile. Gerakan manuver kuda ini juga sangat baik dibandingkan ras kuda lainnya. American Quarter mampu berlari dengan kecepatan 88,5 km/jam dalam jarak pendek. American Quarter berasal dari persilangan antara ras kuda Arab, Thoroughbred, Barbary dan kuda lokal yang dibawa dari Spanyol pada masa Conquistador abad ke 17. Gambar 2. American Quarter Beberapa ciri khas dari American Quarter adalah tubuh tidak terlalu besar dengan tinggi bahu antara 142-163 cm. Berat badan berkisar antara 500-540 kg. Kepala berukuran kecil dan pendek, bertubuh atletis dengan dada bidang dan perut sedang. Salah satu ciri yang sangat menonjol dari kuda ini adalah otot bagian pantat dan pinggulnya yang tebal, besar dan membulat. Kuda ini memiliki banyak varian warna. American Quarter kerap digunakan sebagai kuda tunggangan, hewan pekerja di peternakan, hewan atraksi dalam pertunjukan ketangkasan seperti rodeo, olahraga berkuda hingga pacuan kuda. Kuda ini juga digunakan sebagai kuda patroli dan kuda tunggangan saat melakukan kegiatan di alam bebas. 3. Andalusia Kuda Andalusia berasal dari semenanjung Iberia dan telah dibudidayakan di Spanyol sejak berabad-abad yang lalu. Postur tubuh berukuran sedang dengan tinggi bahu 150-156 cm dan berat antara 412-512 kg. Andalusia tergolong kuda berdarah panas dengan fisik yang kuat dan tampilan elegan. Sebagian besar populasinya berwarna abu-abu. Namun warna lain juga ditemukan. Perawakan gempal dengan kepala sedang, leher panjang dan lebar, bagian dada, perut dan bokong berotot besar serta punggung pendek agak melengkung. Surai dan rambut ekor tumbuh lebat dan panjang. Kuda Andalusia dikembangkan oleh masyarakat muslim pada era pemerintahan Bani Umayyah hingga Kekhalifahan Cordoba 711-1492 M sebagai kuda perang. Tetua kuda ini kemungkinan berasal dari kuda Barbary asal Afrika Utara yang disilangkan dengan kuda Arab dan kuda lokal setempat. Setelah melalui proses seleksi selama berabad-abad, kuda Andalusia memiliki beberapa sifat-sifat unggul seperti kemampuan lari yang cepat, mudah beradaptasi terhadap kondisi lingkungan berbeda serta memiliki stamina dan daya tahan yang baik. Dalam satu ujian lapangan oleh pihak militer, kuda Andalusia dilaporkan mampu mendaki area pegunungan dengan rute sejauh 40 km dengan kecepatan konstan minimal 10km/jam, dan berlari dengan kecepatan konstan 48 km/jam sejauh 8 km dengan membawa beban seberat 70 kg. Gambar 3. Andalusia Kuda Andalusia dikenal cerdas, sensitif, namun jinak dan mudah dilatih jika mendapat penanganan yang baik. Berbagai langkah dan manuver gerakan yang sulit dapat dikuasai oleh kuda ini dengan mudah. Oleh sebab itu, Andalusia kerap menjadi juara dalam ajang olahraga berkuda seperti tunggang serasi dan halang rintang. Dalam budaya populer, kuda Andalusia kerap dilibatkan dalam film-film bergenre sejarah, perang, petualangan atau fantasi, seperti Braveheart, Gladiator, Lord of The Ring. Tomb Raider, The Lion, The Narnia dan lain-lain. Kuda Andalusia juga sering digunakan dalam acara adu banteng bull fighting yang melibatkan matador terlatih dengan seekor banteng buas yang dipelihara secara khusus. Bangsawan Eropa umumnya memiliki kuda Andalusia sebagai kendaraan perang atau hewan tunggangan saat berburu rusa. Banyaknya sifat unggul yang dimiliki menyebabkan kuda ini dijadikan indukan untuk disilangkan dengan kuda Eropa lainnya untuk menghasilkan ras-ras baru seperti Friesian, Groningen, Hanoverian, Holstein, Neapolitan dan lain-lain. Kuda Criollo dari Argentina juga masih termasuk turunan langsung dari kuda Andalusia. 4. Appaloosa Appaloosa merupakan ras kuda asal Amerika Serikat yang terkenal dengan pola totol-totol yang unik pada kulitnya. Kuda ini pertama kali dibudidayakan oleh suku Indian Nez Perce pada abad 16-17 dari kuda Spanyol yang tiba di benua Amerika pada masa Conquistador. Nama Appaloosa berasal dari kata “palouse”, sebuah anak sungai yang mengalir melalui Washington dan Idaho yang menjadi tempat tinggal suku Indian Nez Perce. Secara umum, postur tubuh Appaloosa mirip kuda Andalusia dengan kepala kecil, leher lebar serta punggung melengkung dan pendek. Otot sekitar dada, perut dan pinggul cukup besar. Tinggi bahu berkisar antara 142-163 cm dengan berat antara 430-570 kg. Surai dan rambut ekor tipis. Gambar 4. Appaloosa Kuda Appaloosa memiliki varian warna yang sangat beragam seperti totol hitam putih, totol coklat, hitam, coklat, coklat kemerahan, merah berangan, abu-abu, putih dan lain-lain. Warna totol pada kuda ini berasal dari mutasi gen penentu warna kulit yang dikenal dengan sebutan “leopard-complex gene”. Ciri khas lain dari kuda Appaloosa adalah sklera mata berwarna putih mirip mata manusia. Kuku kaki berwarna belang dengan pola selang-seling antara warna kuning gading dengan abu-abu. Pada musim tertentu, kulit kuda ini akan mengalami pengelupasan moulting. Untuk meningkatkan performa. kuda Appaloosa modern disilangkan dengan kuda American Quarter, kuda Arab dan Thoroughbred. Turunan dari hasil kawin silang kuda ini tetap digolongkan ke dalam ras Appaloosa. 5. Arabian Kuda Arab termasuk salah satu ras kuda tertua di dunia. Kuda ini dikembangkan oleh suku Badui di Jazirah Arab sebagai kuda tunggangan yang menyertai kafilah dagang sekaligus sebagai kuda perang. Seleksi ketat selama ribuan tahun menghasilkan kuda tangguh yang mampu bertahan hidup di wilayah gurun yang ekstrim. Fisik kuda Arab sangat khas sehingga mudah dikenali. Mata dan hidung berukuran besar dengan kepala dan moncong kecil. Jika dilihat dari samping, garis muka kuda Arab melekuk cukup ekstrim ke arah dalam. Leher kuda ini juga melengkung ke depan dengan surai tipis. Punggung kuda Arab cukup panjang dengan sedikit lekukan sehingga memberi ruang yang luas bagi penunggang kuda untuk melakukan berbagai manuver. Otot pinggul dan bagian belakang tubuh tidak terlalu besar. Selain garis muka yang sangat melekuk ke arah dalam, ciri paling khas dari kuda ini adalah pangkal ekornya yang selalu tegak. Gambar 5. Arabian Postur tubuh kuda Arab tergolong ramping dengan struktur pertulangan yang baik. Tinggi bahu 145-155 cm. Tulang kaki dan kukunya kokoh sehingga mudah berjalan di atas pasir yang labil. Kuda Arab juga mampu melakukan berbagai manuver saat bergerak dengan kecepatan tinggi. Kuda Arab jantan dikenal sangat aktif dan waspada sehingga harus ditangani dengan hati-hati oleh penunggang kuda berpengalaman. Sebaliknya, kuda betina berpembawaan lebih tenang sehingga lebih sering digunakan sebagai kuda tunggangan. Kuda betina juga lebih jinak sehingga aman didekati oleh anak dan remaja di bawah usia 18 tahun. Hidup di gurun pasir yang ekstrim membentuk kuda Arab menjadi hewan yang tangguh. Meski tidak memiliki kemampuan berlari secepat kuda Thoroughbred, kuda Arab memiliki daya tahan tubuh dan stamina yang tak tertandingi. Oleh sebab itu, pada ajang lomba ketahanan berkuda endurance yang umumnya menempuh jarak 100 mil 160 km dengan waktu tempuh 10-15 jam, kuda Arab hampir selalu dipastikan menjadi juara. Selain memiliki daya tahan dan stamina yang tinggi, kuda Arab juga mudah beradaptasi dan cepat mempelajari hal baru. Dengan semua keunggulan ini, kuda Arab selalu menjadi pilihan utama untuk disilangkan dengan ras kuda lainnya. Saat ini, hampir semua ras kuda modern hasil persilangan di abad 18-19 memiliki darah kuda Arab sebagai salah satu tetuanya. Kuda Arab berdarah murni atau kuda Arab yang pernah menjuarai lomba masuk dalam jajaran kuda termahal di dunia bersambung.

kuda berukuran besar yang hidup di amerika